Kue peniram ala arina rusdi ada yang menyebut denderam, kue cincin. Tiap daerah pasti beda nama. Waktu saya masih bekerja di kalteng saya sering membeli kue ini, disana orang menyebut wadai cincin, rasanya enak dengan tekstur kering dan manis, kue ini juga bisa bertahan sampai 2 minggu. Kalau di tempatku nemu makanan ini kalau ada yang khajatan sama pas lebaran.
Resep Kue Peniram
Bahan:
- 1/4 kg tepung beras
- 200 g gula merah dan 3 sdm gula pasir
- 15 g g tepung terigu
- minyak untuk menggoreng
Cara Membuat Kue Peniram
- Masukkan gula merah dan gula pasir dalam panci dan letakkan air sebatas gula tadi (yang penting gula terendam).
- Masak sampai mendidih dan agak kental lalu angkat dan saring.
- Campurkan tepung beras dan tepung terigu dalam wadah dan tuangkan air gula yang masih panas sambil tepung diaduk terus (tuangkan air gula sedikit demi sedikit) dan diamkan adonan semalam atau minimal 8 jam.
- Setelah 4 jam didiamkan lihat adonan, jika adonan keras tuangkan 1/4 gelas air panas lalu aduk dan diamkan kembali.
- Setelah didiamkan, ambil sedikit adonan lalu bulatkan dan letakkan di atas plastik yang diolesi minyak kemudian pipihkan atau cetak adonan.
- Goreng adonan dengan api sedang, jika adonan sudah timbul segera balikkan dan tunggu sebentar, kemudian angkat.
- Setelah dingin simpan pada wadah tertutup agar tahan lama, bentuk sesuai selera.
Kue peniram hampir sama kayak kue cucur tapi pakai tepung beras yang baru ditumbuk nggak pakai terigu. Gula merah dicairkan dan dimasak sampai kelihatan berserabut trus tepung beras dimasukkan daduk cepat kalau adonan sudah kalis dan bisa dipulung dibentuk kayak donat langsung digoreng. Nggak pakai takaran dan tanteku sering bikin kalau ada acara syukuran.
